Sabtu, 26 April 2014

Resensi Buku Perjanjian yang Kuat




JUDUL BUKU          : Perjanjian yang Kuat ( Mitsqan Ghaliza)
PENULIS                     : Leyla Hana
PENERBIT                 : PT Elex Media Komputindo
CETAKAN                 : Pertama, 2012
TEBAL                       : 229 Halaman
ISBN                           : 978-602-02-2728-3 




Pernikahan adalah Miitsaqan Ghaliiza yang akan terus di uji

Setiana gadis berusia 29 tahun yang bekerja di sebuah perusahan kontrak tor di kota Semarang, Ana begitu dia dipanggil semakin risau dengan usianya yang hampir kepala tiga belum juga menemukan jodohnya sedangkan teman- teman sebayanya sudah menikah semua

Di kantor beberapa rekannya tidak berhenti untuk bergosip dan mengeluarkan kata- kata tidak enak tentangnya bahkan rekan-rekanya menjulukinya dengan “ Si jomlo Kronis”. Tiga sejoli “ Cici, Rosa,Eva yang setiap hari menghina Ana dalam kehidupan Pernikahannya bukan tanpa masalah, yang satu sudah menikah bertahun-tahun namun belum punya momongan, 2 rekanya lagi berselingkuh walau sama- sama sudah menikah.

 Anehnya semakin sering Ana menemukan ujian- ujian pernikahan tidak membuat dia gentar untuk semakin kuat berdo’a untuk jodohnya di Pernikahan Impiannya

Pertemuan jodoh yang dilakukan Setiana bukanlah pertemuan yang mudah berbagai cara di jalani setiana untuk menemukan jodohnya mulai dari Saudara, Sahabat akhirnya cintalamanya pada Edo teman semasa kuliah yang akhirnya menjadi Jodohnya

Buku ini unik karna mengambarkan sebagian kisah para Lajang yang saat ini sudah hampir memasuki kepala tiga,  namun banyak hikmah yang tertoreh dalam pertemuan jodoh itu diantaranya :
-          Berbaktilah kepada orang tua terutama Ibu maka semakin banyak do’a tercurah buat kita, ini terlukis di awal bab
Setiap saat Setiana Mencium tangan ibu memohon do’a dari sang bunda, karna do’a ibu pasti di kabulkan Allah.
Ridha Ibu adalah Ridha Allah Juga ( hal. 8)
-          Ikhlas dengan apa yang digariskan Allah tidak menyalahkan Allah atas ujian- ujian Jodoh yang belum di dapatnya bahkan setian berdoa “ Ya Allah terimalah sujudku, Engkaulah yang menciptakanku dan menentukan takdirku. Bantulah aku, untuk ridha atas segala ketetapan-Mu
-          Berbuat baik ( Ihsan) walau 3 orang rekan kerjanya selalu menghina dan mengosipkanya namun setiana tidak pernah membencinya bahkan ketika ujian- ujian pernikahan menghapiri rekan- rekan yang membencinya, Setiana tidak pernah membencinya bahkan memberikan do’a dan dukungan agar masalah mereka selesai.

Buku Novel ini membuat haru biru dan ada bahagia di akhir cerita
“ Maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan (Qs. Ar-Rahman)

Resensi ini diikutsertakan dalam lomba resensi buku BAW dan QuantaBooks
http://bawindonesia.blogspot.com/2014/02/lomba-resensi-buku-penulis-be-writer.html

1 komentar:

Sang Mistikus Kasih Cerita Budaya yang bahagia

 Sang Mistikus Kasih, Sebuah Kumpulan Cerpen tema budaya yang membuat kita kaya dengan budaya Indonesia yang Indah Tabir kain berwarna kunin...